Banjir besar yang
menimpa DKI Jakarta terjadi dengan return period 5 tahun, yaitu pada tahun 2002
dan 2007. Menurut kejadian banjir tersebut, kemudian disusun Peta Kejadian
Bencana Banjir khususnya untuk Kota Jakarta Utara. Daerah di Jakarta Utara yang
tergenang banjir pada tahun 2002 dan 2007 dikategorikan sebagai lokasi rawan
banjir (ditunjukkan dengan warna merah) sedangkan daerah yang hanya tergenang
banjir pada tahun 2007 dikategorikan sebagai lokasi yang cukup rawan banjir
(ditunjukkan dengan warna kuning). Hal ini dengan asumsi, banjir akan kembali
menggenangi daerah yang pernah tergenang banjir sebelumnya.
Jakarta
Utara
Kecamatan di Jakarta
Utara yang termasuk dalam lokasi rawan bencana banjir yaitu di Kecamatan
Cilincing (4 Kelurahan) , Kelapa Gading (2 Kelurahan), Koja (1 Kelurahan),
Penjaringan (2 Kelurahan), dan Tanjung Priok (2 Kelurahan). Dilihat dari jumlah
penduduk (BPS 2009), Kecamatan Cilincing dan Tanjung Priok memiliki risiko yang
paling tinggi di lokasi dengan kategori rawan banjir dengan jumlah penduduk
masing-masing 145.646 jiwa (72.364 wanita) dan 120.744 jiwa (58.157 wanita).
Lokasi yang tergolong cukup rawan bencana banjir di
Jakarta Utara yaitu di Kecamatan Cilincing (3 Kelurahan), Koja (1 Kelurahan),
Penjaringan (1 Kelurahan), dan Tanjung Priok (2 Kelurahan). Untuk lokasi cukup
rawan banjir, Kecamatan Tanjung Priok memiliki risiko paling tinggi dilihat
dari jumlah penduduk, yaitu 87.519 jiwa (43.669 wanita). Sedangkan Kecamatan
Cilincing menduduki peringkat kedua dengan 76.302 jiwa (37.488 wanita).
Secara umum, Kecamatan Cilincing (luas wilayah 39.7
Km2) dapat dikatakan daerah yang paling rawan terkena banjir karena dari 7
kelurahan, hanya 1 kelurahan yang tidak masuk kategori rawan dan cukup rawan
banjir yaitu Kelurahan Kali Baru.
Jakarta
Pusat
Jakarta
Barat
Jakarta
Selatan
Sumber : kumis kotak-kotak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar